Penting untuk memahami jenis-jenis DNS server agar Anda dapat mengelola domain dengan lebih efektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis DNS server, termasuk fungsinya dan cara kerja masing-masing.

Apa itu DNS dan bagaimana cara mengenal jenis-jenis DNS server?

DNS, atau Domain Name System, adalah sistem yang menyimpan informasi tentang domain dan hostname dalam jaringan. Tanpa DNS, nama domain tidak dapat diterjemahkan menjadi alamat IP, yang penting untuk akses internet. Untuk informasi lebih lanjut tentang domain, baca artikel kami tentang Apa itu Domain dan Kegunaannya.

Jenis-Jenis DNS Server

Berikut adalah beberapa jenis-jenis DNS server yang umum digunakan dalam jaringan:

  1. Primary (Master)Server Primary, atau Master, adalah server yang memegang daftar lengkap dari domain yang dikelolanya. Server ini memiliki otoritas penuh atas domainnya, seperti ns1.gemaroprek.com untuk gemaroprek.com. Server ini bertanggung jawab untuk menyediakan informasi nama host dan membuat sub-domain baru.
  2. Secondary (Slave)Server Secondary, atau Slave, berfungsi sebagai cadangan dari server primary. Meskipun ia juga memuat daftar lengkap domain, server ini mengikuti perubahan yang dilakukan pada server primary secara berkala melalui proses zona transfer. Server secondary penting sebagai backup dan untuk mempermudah pendelegasian jika server primary mengalami gangguan atau sibuk.
  3. CacheServer Cache tidak menyimpan data nama host dari domain tertentu. Sebaliknya, server ini mencari informasi dari server DNS terdekat dan menyimpannya dalam cache untuk penggunaan mendatang. Ini membuat server cache mudah dikonfigurasi dan cepat dalam memberikan jawaban untuk permintaan yang sudah pernah diproses sebelumnya.

Jenis DNS Server
Gambar diambil dari icann.org

Catatan Penting dalam DNS Server

Beberapa catatan penting yang disimpan di dalam DNS server adalah:

  • A Record: Juga dikenal sebagai catatan alamat, memetakan nama host ke alamat IP 32-bit, biasanya untuk IPv4.
  • AAAA Record: Juga dikenal sebagai catatan alamat IPv6, memetakan nama host ke alamat IP 128-bit, digunakan untuk IPv6.
  • CNAME Record: Juga dikenal sebagai catatan nama kanonik, membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan akan memiliki subdomain dan rekod DNS seperti domain asli.
  • MX Record: Juga dikenal sebagai catatan pertukaran surat, memetakan nama domain ke daftar server mail exchange untuk domain tersebut.
  • PTR Record: Juga dikenal sebagai catatan penunjuk, memetakan nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Ini digunakan untuk pencarian balik DNS (rDNS) untuk alamat IP.
  • NS Record: Juga dikenal sebagai catatan server nama, memetakan nama domain ke daftar server DNS untuk domain tersebut.
  • SOA Record: Juga dikenal sebagai catatan otoritas awal, memberikan informasi otoritas tentang domain kepada server DNS.
  • SRV Record: Catatan lokasi secara umum.
  • TXT Record: Memungkinkan administrator untuk memasukkan data acak ke dalam catatan DNS; juga digunakan dalam spesifikasi Sender Policy Framework (SPF).
Baca juga:  Perbedaan UDP dan TCP

Dengan memahami berbagai jenis-jenis DNS server dan catatannya, Anda akan lebih siap dalam mengelola dan memahami cara kerja DNS di jaringan Anda.

Semoga artikel ini membantu Anda dalam memahami dan Mengenal jenis DNS Server dan bagaimana mereka bekerja!