Mengenal dan Memahami 7 OSI Layer

Dari referensi terbuka Wikipedia, Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (7 OSI Layer).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok atau vendor. OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperabilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Daftar Isi

Mengenal Struktur 7 OSI Layer

 

osi layer

Lapisan Ke Nama Lapisan Penjelasan
7 Aplikasi Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
6 Presentasi Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
5 Sesi Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4 Transport Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
2 Data-Link Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
1 Fisik Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
Baca juga:  Perintah perintah penting di Squid Proxy

Mengenal TCP/IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) jika diterjemahkan adalah Protokol Kendali Transmisi/Protokol Internet, adalah gabungan dari protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan IP (Internet Protocol) sebagai sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet yang akan memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini, karena protokol ini mampu bekerja dan diimplementasikan pada lintas perangkat lunak (software) di berbagai sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.

Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.

Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet.

Perbandingan 7 OSI Layer Dengan TCP/IP

 

7 osi layer

Bagaimana Proses Pertukaran Data itu Terjadi?

Bisa saya analogikan pertukaran data pada jaringan sama halnya kita membayangkan mengirim surat via POS. Hal pertama yang harus kita lakukan tentunya menulis surat kemudian kita berikan surat itu identitas tangga, pengirim dan tujuan. Kemudian kita serahkan kepada POS, dan selanjutnya akan melalui proses yang disebut dengan pengiriman dan pengantaran. Begitu juga halnya dengan paket data, data yang dikirim melalui suatu lapisan-lapisan yang disebut dengan OSI Layer, dan paket data ini juga melalui serangkaian proses dari awal hingga sampai ke alamat yang dituju.

Baca juga:  Tips Cara Merakit Komputer Server

Cara Mudah Menghafal 7 OSI Layer

Agar mudah menghafal 7 OSI Layer, Anda bisa menggunakan akronim ini:

  • Aplication (Lapisan Aplikasi)
  • Presentation (Lapisan Presentasi)
  • Session (Lapisan Sesi)
  • Transport (Lapisan Transport)
  • Network (Lapisan Jaringan)
  • Data Link (Lapisan Data-Link)
  • Physical (Lapisan Fisik)

Singkatannya adalah APSTND

Cara Mudah Menghafal 7 OSI Layer

Berikut adalah akronim yang bisa digunakan untuk memudahkan menghafal 7 OSI Layer:

  • All – People – Seem – To – Need – Data – Processing
  • Anak – Pak – Soleh – Tidak – Nakal – Dan – Pintar

Kenapa 7 OSI Layer diciptakan?

Kenapa 7 OSI Layer diciptakan? Tujuannya adalah untuk memberikan standar dan pedoman dalam pengembangan, desain, dan implementasi jaringan. Dengan adanya 7 OSI Layer, maka memudahkan dalam troubleshooting jaringan, memahami proses komunikasi, serta memudahkan interkoneksi antara sistem yang berbeda-beda.

  • Memudahkan dalam memahami jaringan komputer secara menyeluruh
  • Memecah komunikasi data yang rumit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil untuk kemudahan troubleshooting
  • Memungkinkan desain dan pengembangan hardware/software yang dapat diimplementasikan sesuai dengan fungsi dari layer tertentu (modular)
  • Menawarkan standar interface bagi perangkat multi-vendor
  • Memudahkan pengembangan teknologi masa depan yang terkait dengan layer tertentu

Dari tujuh layer ini, kita dapat membaginya menjadi dua kelompok:

  • Layer 1 s.d 3 – Application Layers atau Upper Layers: Menangani user interface, formatting data, dan komunikasi session. Biasanya diimplementasikan dalam bentuk software.
  • Layer 4 s.d 7 – Data Flow Layers atau Lower Layers: Menangani aliran data pada jaringan. Diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software.

Kesimpulan

Model OSI (Open Systems Interconnection) adalah fondasi penting dalam pemahaman jaringan komputer, yang terdiri dari tujuh lapisan yang masing-masing memiliki peran spesifik dalam proses komunikasi data. Dari lapisan Aplikasi yang berfungsi sebagai antarmuka pengguna, hingga lapisan Fisik yang mengatur transmisi bit-bit data melalui media fisik, setiap lapisan memiliki tanggung jawab yang unik dan penting.

Baca juga:  Cara Seting Mikrotik DHCP Server Dengan VLAN

Pemahaman tentang 7 OSI Layer tidak hanya membantu kita dalam merancang dan mengimplementasikan jaringan yang efisien, tetapi juga dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah jaringan. Dengan model ini, interoperabilitas antar sistem berbeda dapat dicapai lebih mudah, dan troubleshooting jaringan menjadi lebih terstruktur.

Selain itu, perbandingan antara model OSI dan protokol TCP/IP menunjukkan bagaimana kedua model ini saling melengkapi dalam dunia jaringan komputer modern. TCP/IP, yang merupakan kumpulan protokol yang mendasari Internet, memiliki struktur yang lebih ringkas namun tetap menyentuh semua aspek yang diperlukan dalam komunikasi data, seperti yang diatur dalam model OSI.

Dengan memahami struktur dan fungsi setiap lapisan, serta bagaimana data berpindah dari satu lapisan ke lapisan berikutnya, Anda dapat lebih siap dalam menangani berbagai tantangan jaringan dan memanfaatkan teknologi jaringan dengan lebih baik.